SATUAN ACARA PENYULUHAN
PADA BALITA
Pokok Bahasan : Gizi Balita
Sasaran : Ibu-ibu yang mempunyai
anak balita di kelurahan sawahan
Hari/ Tgl Pelaksanaan : Rabu / 13 juli 2011
Tempat : Puskesmas Seberang
Padang
A. LATAR BELAKANG
Tujuan pembangunan nasional adalah untuk meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin. Salah satu target dari tujuan tersebut adalah
kesehatan Balita. Hal tersebut karena masa Balita merupakan masa kritis dalam
tumbuh kembang anak, sebab pertumbuhan dan perkembangan pada masa ini akan
mempengaruhi pertumbuhan - perkembangan pada masa berikutnya.
Agar anak dapat tumbuh sehat dan berkembang secara optimal,
diperlukan makanan bergizi seimbang yang berfungsi untuk menyediakan energi
untuk proses tumbuh kembang, memelihara daya tahan tubuh dari berbagai serangan
infeksi dan penyakit defisiensi, membangun persediaan zat gizi yang diperlukan
untuk proses pertumbuhan pada masa pubertas dan dewasa kelak. Berdasarkan hasil
pengkajian, diketahui bahwa terdapat 1 orang balita dengan berat badan di bawah
garis merah.
B.
TUJUAN
1.
Tujuan Instruksional
Umum
Setelah mendapatkan
penyuluhan selama 30 menit tentang gizi balita maka anggota keluarga mampu memahami
tentang gizi balita.
2.
Tujuan Instruksional
Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang gizi balita selama 30 menit keluarga
mampu :
1.
Menjelaskan pengertian
gizi.
2.
Menjelaskan jenis
makanan yang diberikan pada balita.
3.
Menjelaskan pola
pemberian makanan pada balita.
4.
Menjelaskan pengaturan
makanan anak usia 1-5 tahun.
5.
Membuat sendiri makanan
untuk balita
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1.
Topik
/ Judul Kegiatan
Penyuluhan tentang Gizi Balita
2.
Sasaran
atau Target
Ibu-ibu yang mempunyai anak balita di Puskesmas
Seberang Padang
3.
Metode
·
Ceramah
·
Tanya
jawab
4.
Media
dan alat
·
LCD
·
Laptop
5.
Waktu
dan Tempat
·
Waktu : Rabu / 13 juli 2011
·
Tempat : Balai kelurahan sawahan
6.
Setting
tempat
Keterangan :
: Moderator
7. Proses Pelaksanaan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan Mahasiswa
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
5’
|
Pembukaan
· Mengucapkan salam
· Memperkenalkan mahasiswa dan
pembimbing
· Menjelaskan tujuan dan waktu
|
· Menjawab salam
· Mendengarkan
· Mendengarkan
|
2.
|
20’
|
·
Pelaksanaan
· Persepsi audience tentang gizi balita
· Menjelaskan pengertian gizi balita
· Menjelaskan jenis makanan yang diberikan pada balita
· Menjelaskan pola pemberian makanan pada balita
· Menjelaskan pengaturan makanan anak usia 1-5 tahun
· Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya
· Menjawab pertanyaan audience
|
· Mengemukakan pendapat
· Mendengarkan
· Mendengarkan
· Mendengarkan
· Mendengarkan
· Bertanya
· Mendengarkan.
|
3.
|
5’
|
Penutup
· Menyimpulkan materi bersama
audience
· Melakukan evaluasi
· Memberikan kesimpulan
·
Mengucapkan salam
|
· Menyimpulkan materi berasama
mahasiswa
· Menjawab pertanyaan
· Mendengarkan
· Menjawab salam
|
8.
Evaluasi
a.
Evaluasi Struktural
·
Setting tempat yang aman, nyaman dan tenang
b.
Evaluasi Proses
·
Tidak ada audience yang meninggalkan ruangan
·
Audience mampu memberikan tanggapan
c.
Evaluasi Hasil
·
Audience mengerti dengan materi yang disampaikan dan audience antusias saat
berdiskusi dan sesi tanya jawab.
9. Daftar Pustaka
Depkes RI, (1992), Perawatan Anak Dalam Kontek
keluarga
Soetjiningsih, 1997, Sari Gizi Klinik ASI Petunjuk
untuk Tenaga Kesehatan, Jakarta, EGL
Pusdiknakes, 1996, Asuhan Perawatan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dalam Konteks Keluarga, Jakarta, Pusdiknakes Depkes RI
MATERI GIZI BALITA
1. Pengertian Gizi
Gizi adalah makanan dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh yang berhubungan
dengan kesehatan.
2. Makanan bayi usia 0-4 bln
Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai dewasa. Makanan
yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu, karena ASI memang
diperuntukkan bagi bayi yang khasiatnya sebagai makanan pokok untuk bayi.
Keunggulan ASI dibanding
dengan susu sapi adalah:
1. ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
2. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini dalam
usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat yang bermanfaat
dalam usus bayi, yaitu :
·
Menghambat pertumbuhan
bakteri yang pathologis
·
Merangsang pertumbuhan
mikroorganik yang dapat menghasilkan berbagai asam organic dan mensintesa
beberapa jenis vitamin dana usus
·
Memudahkan peyerapan
protein susu
·
Memudahkan penyerapan
berbagai jenis mineral
3. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi
4. ASI lebih aman dari Kontaminasi karena diberikan langsung
5. Resiko alergi pada bayi kecil sekali.
6. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih saying antara ibu
dan bayi.
7. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi
8. ASI membantu pertumbuhan gigi lebih baik.
9. ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu.
3. Pola pemberian makanan pada bayi usia 0-2 thn
UMUR (BLN)
|
MACAM
MAKANAN
|
PEMBERIAN
DALAM SEHARI
|
0 s/d 4
|
ASI
|
Sekehendak
|
4 s/d 6
|
ASI
Buah
Bubur susu
|
Sekehendak
2x
2x
|
6 s/d 8
|
ASI
Buah
Bubur susu
|
Sekehendak
1x
2x
|
8 s/d 10
|
ASI
Buah
Bubur susu
Nasi tim
saring
|
Sekehendak
1x
1x
2x
|
10 s/d 12
|
ASI
Buah
Nasi tim
saring / makanan
seperti
keluarga
|
1x
3x
3x
|
12 s/d 24
|
ASI
Buah
Makanan
seperti keluarga
Makanan
kecil
|
2-3x
1x
3x
1x
|
Keterangan:
v Makanan keluarga: mudah dicerna dan tidak pedas
v Makanan kecil berupa biscuit, bubur kacang ijo dll
4. Mengatur makanan anak usia 1-5 thn.
Dalam memenuhi kebutuhan
gizi usia 1-5 thn hendaknya digunakan kebutuhan prinsip sebagai berikut:
1. Bahan makanan sumber kalori harus dipenuhi baik berasal dari makanan pokok,
minyak dan zat lemak serta gula.
2. Berikan sumber protein nabati dan hewani.
3. Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disenangi, berikan makanan
lain yang diterima anak.
4. Berilah makanan selingan (makanan ringan) misalnya, biscuit dan semacamnya,
diberikan antara waktu makan pagi, siang dan malam.
Makanan anak
usia 1 thn belum banyak berbeda dengan makanan waktu usia kurang dari 1 thn,
sebagaimana dijelaskan bahwa anak disapih lebih baik pada umur 2 thn sehingga
pada umur diatas 1 thn ASI masih diberikan pada anak.
Pada umumnya makanan masih
berbentuk lemak baik nasi, sayur dan lauk pauk seperti daging hendaknya dimasak
sedemikian rupa sehingga anak mudah mengunyahnya dan mudah dicerna, anak mulai
diajak makan bersama-sama keluarga yaitu makan pagi, siang dan malam.
Sejak kelahiran hingga 12 bulan pertama, bayi mengalami serangkaian
perkembangan dalam kehidupannya. Seiring waktu, pola makannya pun berubah.
Berikut adalah tahapan
pola makan bayi sejak ia dilahirkan:
v Tahap I: 0-6 Bulan
Usia ini, bayi hanya membutuhkan asupan berupa ASI. Masa pemberian ASI pada
rentang waktu ini disebut Masa ASI Ekslusif. ASI eksklusif yaitu hanya memberi
ASI saja tanpa makanan ataupun minuman tambahan lainnya selain ASI.
v Tahap II: 6-7 Bulan
Masuk usia 6 bulan, mulailah memperkenalkan bayi Anda dengan makanan padat
sebagai pendamping ASI, atau biasa disebut MPASI. Tekstur MPASI untuk bayi 6-7
bulan bisa berupa makanan lembut agak cair, atau lembut agak padat juga camilan
berupa biskuit mudah lumer yang tidak membuatnya tersedak. Biskuit semacam ini
biasa juga disebut finger food sebab dari ukurannya bisa digenggam oleh
si kecil. Dan memang dimaksudkan agar digenggam oleh buah hati Bunda agar ia
belajar dari proses ini.
v Tahap III: 7-9 Bulan
Selain ASI, pada usia ini bayi sudah bisa diberi makana lembek, sari buah
juga finger food. Tekstur makanan bisa dibuat lebih kasar. Tapi bila
bayi belum mau atau mudah tersedak, jangan dipaksa.
v Tahap IV: 9-12 Bulan
Masih terus berikan ASI pada bayi. Juga finger food dan sari buah.
Untuk makanan utama, coba perkenalkan si kecil dengan makanan cincang dan nasi
tim. Bayi pada usia ini normalnya sudah pandai mengunyah dan menelan makanan
yang agak kasar.
Pada beberapa bayi bahkan sudah bisa makan bersama menu orang tuanya, meski
ada juga yang masih menolak makanan kasar dan masih menginginkan bubur halus
5. Contoh Menu Makanan Pada Balita Umur 1-6 Tahun per hari
Jadwal Pemberian
Makanan
|
Umur
|
|
1-3 tahun
BB 11kg (1100 kkal)
|
4-6 tahun
BB 16,5 kg (1700
kkal)
|
|
06.00
|
Susu + gula 200 gr (1 gelas)
|
Susu + gula 200 gr (1 gelas)
|
07.00
|
- Nasi 50
gr (1/3 gelas)
- Telur 25
gr (1/2 butir)
|
- Nasi 100 gr (3/4 gelas)
- Telur 50 gr (1 butir)
|
10.00
|
Kue 50 gr
(1 potong)
|
Kue 50 gr (1 potong)
|
12.00
|
- Nasi 75 gr
(1/2 gelas)
- Daging 25
gr (1 potong kecil)
- Tempe 25
gr (1 potong)
- Sayur
bayam 50 gr (1/2 gelas)
- Buah
pepaya 50 gr (1 potong)
|
- Nasi 150
gr (1 gelas)
- Daging 50
gr (1 potong)
- Tempe 25
gr (1 potong)
- Sayur
bayam 50 gr (1/2 gelas)
- Buah
pepaya 50 gr (1 potong)
|
16.00
|
Bubur
kacang hijau 200 gr (1 gelas)
|
Bubur kacang hijau 200 gr (1 gelas)
|
18.00
|
- Nasi 75 gr
(1/2 gelas)
- Ikan 25 gr
(1 potong kecil)
- Sayur
wortel 50 gr (1/2 gelas)
- Buah
pisang 50 gr (1 potong)
|
- Nasi 100
gr (3/4 gelas)
- Ikan 25 gr
(1 potong kecil)
- Tahu 25 gr
(1 potong)
- Sayur
wortel 50 gr (1/2 gelas)
- Buah
pisang 50 gr (1 potong)
|
21.00
|
- Susu +
gula 200 gr (1 gelas)
- Biskuit 10
gr (1 buah)
|
- Susu +
gula 200 gr (1 gelas)
- Biskuit 20
gr (2 buah)
|
Cara Menyusun Hidangan Keluarga
Dengan pedoman “triguna makanan
“yaitu:
1.
Makanan Pokok (tenaga): nasi,
jagung,
singkong, roti, sagu, gula, kentang, dll.
2.
Lauk pauk
(pembangun):
a.
Hewani: daging, telur,
hati, ikan laut, ikan tawar, dll.
b.
Nabati: tempe,
tahu, oncom, dll.
3.
Sayuran dan
buah-buahan (pengatur): bayam, kangkung, wortel, tomat, pisang, pepaya, jeruk,
dll.
Cara Mengolah
Makanan agar Tetap Sehat dan Bergizi :
o
Mencuci beras jangan sampai airnya bening (dua kali).
o
Sayuran dicuci dahulu baru di potong–potong.
o
Masak sayuran jangan terlalu
lama.
o
Sayuran sumber vitamin A
sebaiknya dimasak tumis atau dengan santan.
o
Mengolah makanan atau
memasak makanan gunakan garam beryodium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar