Loading

Sabtu, 11 Januari 2014

MAKALAH POLIP ENDOMETRIUM



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini semakin banyak masalah-masalah kebidanan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh banyak penyebab, diantaranya yaitu pola hidup yang semakin tidak terkendali dan juga konsumsi makanan yang jauh dari kata sehat.
Di zaman dahulu mungkin jarang sekali seorang wanita menderita polip endometrium, tapi saat ini banyak sekali ditemui kasus-kasus polip endometrium. Hal ini menggugah keinginan kita untuk lebih mendalami informasi tentang polip endometrium sebagai salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Patologis.
Polip endometrium ditandai dengan adanya perdarahan abnormal per vaginam, paling umum menometroragia atau perdarahan bercak ringan pasca menopause. Polip terjadi dari umur 29-59 tahun dengan kejadian terbanyak setelah umur 50 tahun. Insiden polip tanpa gejala pada wanita pasca menopause kira-kira 10%.
Polip endometrium biasanya terjadi pada fundus dan dapat melekat dengan adanya tangkai yang ramping (bertangkai) atau dasar yang lebar (tidak bertangkai). Kadang-kadang polip prolaps melalui serviks. Secara makroskopis polip endometrium tampak sebagai massa ovoid berukuran beberapa mill- meter hingga beberapa sentimeter, licin seperti beludru berwarna merah hingga coklat. Secara histologis, polip endometrium mempunyai inti stroma dengan jaringan pembuluh darah yang jelas sena permukaan mukosa endometrium yang dapat melapisi komponen glanduler. Polip di bagian distal dapat menunjukkan perdarahan stroma, sel-sel radang, ulerasi dan dilatasi pembuluh darah dilatasi. Kadang-kadang terjadi poliposis multipel. Varian lain yang jarang adalah adenomioma bertangkai (dibedakan dengan adanya pita penjalin otot polos).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu polip endometrium?
2.      Apa etiologi dari polip endometrium?
3.      Bagaimana patofisiologi polip endometrium?
4.      Apa saja faktor resiko dari polip endometrium?
5.      Bagaimana tanda dan gejala dari polip endometrium?
6.      Bagaimana diagnosis dan pengobatan dari polip endometrium?
7.      Bagaimana prognosis dan komplikasi dari polip endometrium?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi dari polip endometrium.
2.      Untuk mengetahui etiologi dari polip endometrium.
3.      Untuk memahami patofisiologi dari polip endometrium.
4.      Untuk mengetahui faktor resiko dari polip endometrium.
5.      Untuk memahami tanda dan gejala dari polip endometrium.
6.      Untuk mengetahui dan memahami diagnosis dan pengobatan dari polip endometrium.
7.      Untuk memahami prognosis dan komplikasi dari polip endometrium.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  DEFINISI

            Polip endometrium adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam edometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium.Pertumbuhan sel-sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip.

Polip endometrium atau polip uterus adalah massa di lapisan dalam rahim. Mereka mungkin memiliki basis datar besar ( sesil ) atau melekat pada rahim oleh memanjang pedikel ( pedunkulata ). Polip pedunkulata lebih umum daripada yang sessile. Mereka berbagai ukuran dari beberapa milimeter sampai beberapa sentimeter. Jika pedunkulata , mereka bisa menonjol melalui leher rahim ke dalam vagina. Pembuluh darah kecil mungkin hadir, terutama di polip besar.

2.2  ETIOLOGI

            Penyebab polip endometrium tidak diketahui secara pasti, namun faktor hormonal berperan penting dalam timbulnya polip endometrium. Polip endometrium terjadi karena :
·         Adanya bagian endometrium yang sangat sensitif terhadap hormon estrogen sehingga mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dan besar dibandingkan bagian endometrium yang lain.
·         Produksi hormon yang abnormal yaitu hormon estrogen yang tidak diimbangi oleh hormon progesteron.


2.3  PATOFISIOLOGI

            Polip endometrium sering didapati terutama dengan pemeriksaan histeroskopi. Polip berasal antara lain dari
Ø  Adenofibroma : biasanya terdiri dari epitel endometrium dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini biasanya merupakan penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak dan berwarna kemerah – merahan. Gangguan yang sering ditimbulkan adalah metroragi sampai menometroragi, infertilitas. Mempunyai kecenderungan kambuh kembali.

Ø   Mioma submukusum : sarang mioma dapat tumbuh bertangkai dan keluar dari uterus menjadi mioma yang dilahirkan. Tumor berkonsistensi kenyal berwarna putih.


Ø  Polip plasenta : berasal dari plasenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Pemeriksaan histologi memperlihatkan vili korialis dalam berbagai tingkat degenerasi yang dilapisi endometrium. Polip plasenta menyebabkan uterus mengalami subinvolusi yang menimbulkan perdarahan. Polip endometrium umumnya diangkat dengan cara kuretase.

Insiden tidak diketahui. Paling sering pada perempuan berumur 30-59 tahun. Kurang dari sepertiga memperlihatkan endometrium fungsional, bisa memperlihatkan hiperpasia kistik bisa menonjol.

2.4  FAKTOR RESIKO

            Berikut beberapa faktor resiko yang meningkatkan seseorang terkena polip endometrium :
§  Obesitas atau kegemukan
§  Menjalani operasi temoxifen, obat kemoterapi untuk kanker payudara
§  Hipertensi atau tekanan darah tinggi



2.5  TANDA DAN GEJALA

            Gejala dan tanda pada polip endometrium adalah :
Ø  Perdarahan haid yang tidak teratur
Ø  Perdarahan antara haid
Ø  Perdarahan vagina setelah menopause
Ø  Infertilitas
Ø  Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post menopause.Wanita yang postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.

2.6  DIAGNOSIS DAN PENGOBATAN

      Diagnosis polip endometrium dapatdilakukan dengan :

Ø  USG Transversal
Sebuah perangkat yang ramping berbentuk tomgkat di tempatkan di vagina yang akan menggambarkan endometrium penderita.

Ø  Histereskopi
Sebuah alat kecil yang disertai dengan kamera bercahaya dimasukkan melalui vagina dan serviks masuk ke dalam endometrium. Histereskopi memungkinkan dokter melihat secara langsung bagian dalam endometrium sekaligus mengangkat polip.

Pengobatan

Ø  Kuretase
Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium, hal ini bertujuan untuk mengumpulkan spesimen untuk pengujian laboratorium.
Ø  Polip dapat diangkat dengan operasi menggunakan kuret dengan atau tanpa histeroskopi.


2.7  PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI

Polip endometrium biasanya jinak meskipun beberapa mungkin sel prakanker atau kanker. Tentang 0,5 % dari polip endometrium mengandung sel-sel adenokarsinoma. Polip dapat meningkatkan risiko keguguran pada wanita yang menjalani perawatan IVF. Jika mereka mengembangkan dekat tuba falopi , mereka dapat menyebabkan kesulitan dalam menjadi hamil . Meskipun pengobatan seperti histeroskopi biasanya menyembuhkan polip yang bersangkutan, kekambuhan polip endometrium sering terjadi. Diobati , polip kecil mungkin hilang sendiri .





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Polip endometrium adalah massa atau jaringan lunak yang tumbuh pada lapisan dinding bagian dalam edometrium dan menonjol ke dalam rongga endometrium.Pertumbuhan sel-sel yang berlebih pada lapisan endometrium (rahim) mengarah pada pembentukan polip.
Penyebab polip endometrium tidak diketahui secara pasti, namun faktor hormonal berperan penting dalam timbulnya polip endometrium.
Gejala dan tanda pada polip endometrium adalah :
Ø  Perdarahan haid yang tidak teratur
Ø  Perdaahan antara haid
Ø  Perdarahan vagina setelah menopause
Ø  Infertilitas
Ø  Polip endometrium dapat berkembang pada wanita pre atau post menopause.Wanita yang postmenopause mungkin hanya mengalami perdarahan bercak.
Pengobatan polip endometrium yaitu dengan cara:
Ø  Kuretase
Tujuan dari kuret adalah mengangkat polip endometrium dengan cara mengikis dinding bagian dalam endometrium, hal ini bertujuan untuk engumpulkan spesimen untuk pengujian laboratorium.
Ø  Polip dapat diangkat dengan operasi menggunakan kuret dengan atau tanpa histeroskopi.

3.2  Saran
Diharapkan bidan sebagai tenaga kesehatan bisa memahami tanda dan gejala dari polip endometrium, sehingga polip endometrium ini dapat segera ditangani dan diobati secara dini oleh dokter spesialis kandungan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar